Mengenal Kode 10 Anemia Gravis
Penyakit kurang darah atau yang biasa disebut anemia merupakan penyakit yang sudah tidak asing di telinga masyarakat. Terkadang, masih banyak yang tidak mengetahui tentang apa itu kode 10 Anemia Gravis yang belakangan ini banyak diperbincangkan.
Sebenarnya, kode icd 10 anemia merupakan kode diagnosis penyakit anemia yang akan berguna dalam proses entri di Pcare BPJS di puskesmas maupun FKTP.
Anemia merupakan kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah ataupun sel darah merah yang tidak berfungsi dengan baik.
Terdapat beberapa penyebab Anemia seperti kekurangan zat besi, turunnya produksi sel darah merah, hancurnya sel darah merah, dan kehilangan darah secara berlebihan.
Saat seseorang mengalami Anemia, terdapat beberapa gejala umum yang akan dirasakan seperti cepat lelah, sakit kepala, kulit terlihat pucat, napas pendek, nyedi dada, hingga merasa sering mengantuk setelah makan.
Kode ICD 10 Anemia Gravis
Anemia Gravis adalah jenis anemia yang berat, ditandai dengan kondisi kadar hemoglobin yang sangat rendah, yakni kurang dari 8 gram/liter, sehingga membuat penderitanya membutuhkan tranfusi darah.
Dokter yang mengelola anemia umumnya mendiagnosis penyakit tersebut dengan kode ICD 10.
Nah, terdapat 3 jenis anemia yang menggunakan kode gravis ICD 10,. dan setiap pengguna JKN-KIS dapat mengakses dan memahami informasi itu. Berikut ini adalah beberapa jenis kode ICD 10 Anemia Gravis.
1. ICD 10 Anemia Nutrisional
Jenis penyakit anemia nutrisional terjadi ketika defisiensi mineral besi pada tubuh. Ketika ada kekurangan zat besi, tubuh akan merasa sulit untuk menghasilkan hemoglobin yang cukup untuk sel darah merah.
Selain itu, pola pakan yang buruk dan donor darah yang sering juga menyebabkan kekurangan zat besi. Kemudian, untuk penyakit anemia nutrisi dimulai dari kode D50 ke kode D53.
Berikut pembagian kodenya:
- D50 – Anemia defisiensi zat besi
- D51 – Anemia kekurangan vitamin B12
- D52 – Anemia defisiensi asam folat
- D52 - Anemia nutrisi lainnya
2. ICD 10 Anemia Gravis Hemolitik
Pasien dengan anemia hemolitik umumnya memiliki kondisi gangguan darah di mana sel darah merah lebih cepat (hemolisis) daripada produksinya. Anemia hemolitik juga merupakan penyakit bawaan (penyakit genetik).
Jenis anemia ini umumnya disertai dengan beberapa gejala, seperti pusing, kulit pucat, demam, kelelahan dan kelemahan. Untuk penyakit anemia hemolitik dimulai dari kode D55 ke kode D59. Berikut penjelasannya:
- D55- Kode untuk anemia karena gangguan enzim
- D56 – Kode untuk penyakit talasemia
- D57 – Kode untuk penyakit anemia sel sabit
- D58 – Kode untuk anemia hemolitik herediter
- D59 – Kode untuk penyakit anemia hemolitik yang didapat
3. ICD 10 Anemia Aplastik
Anemia aplastik adalah kelainan langka dari kegagalan sumsum tulang. Kondisi ini dapat terjadi ketika sumsum tulang berhenti menghasilkan sel darah merah, sel darah putih dan trombosit yang cukup.
Anemia Apástica dapat disebabkan oleh infeksi virus, paparan kronis terhadap bahan kimia beracun, infeksi virus, gangguan genetik atau penggunaan obat -obatan tertentu. Berikut kode yang digunakan untuk mendiagnosa anemia aplastik:
- D60 – Aplasia sel darah merah murni
- D61 – Anemia aplastik dan sindrom kegagalan
- D62 – Anemia akut akibat pendarahan
- D63 – Anmeia pada penyakit kronis
- D64 – Jenis penyakit anemia lainnya
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai kode 10 Anemia Gravis yang nantinya dapat membantu proses entri di FKTP ataupun Pcare BPJS. Semoga informasi ini bermanfaat agar kamu lebih paham tentang kode yang akan digunakan.
Sumber: Parboaboa.com