Berita-sehat.com – Kali ini kita akan membahas tentang penyakit kudis atau scabies, penyebab, gejala, serta pengobatannya. Namun sebelumnya kita harus tahu apakah kudis termasuk kedalam penyakit kulit atau tidak.
Penyakit Kulit adalah kelainan pada kulit yang disebabkan adanya jamur, kuman, virus, parasit, ataupun infeksi yang dapat menyerang siapapun. Penyakit ini tidak mengenal umur ataupun status social seseorang. Siapa saja dapat terkena penyakit kulit, dimulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, tua-muda, miskin ataupun kaya.
Penyakit kulit menyerang sebagian atau seluruh tubuh, yang umumnya dapat disembuhkan sendiri menggunakan obat yang bisa ditemukan diapotik. Namun, jika penyakit tersebut dirasa tidak juga sembuh akan membahayakan kondisi kesehatan penderita jika tidak langsung ditangani dengan serius.
Salah satu penyakit kulit yang sering sekali dijumpai dimana pun dan di tubuh siapa pun adalah Kudis atau yang juga dikenal sebagai Scabies di dunia kesehatan. Berikut artikel lengkap tentang penyakit scabies atau kudis, penyebab, gejala, serta pengobatannya.
Defenisi Penyakit Kudis (Scabies)
Penyakit Kudis atau Scabies adalah salah satu dari sekian banyak penyakit kulit yang ditandai dengan rasa gatal yang intens pada permukaan kulit. Kudis merupakan penyakit menular melalui kontak kulit, seperti berjabat tangan, pelukan atau pun bersenggolan.
Di Indonesia sendiri, sudah lebih dari 150 ribu kasus penyakit kudis per tahun dan dapat ditangani oleh tenaga medis professional. Sebenarnya, penyakit kudis dapat didiagnosis sendiri tanpa harus memerlukan uji atau pencitraan laboratorium. Biasanya scabies atau kudis ini sembuh dalam kurun waktu yang singkat.
Penyakit Kudis atau scabies dibagi menjadi dua jenis, yakni kudis biasa dan Norwegian scabies. Meski sama-sama penyakit kudis, tetap saja kedua jenis penyakit ini memiliki perbedaan dari sisi penyebabnya.
Kudis biasa pada umumnya disebabkan 15-20 tungau yang menempel dipermukaan kulit manusia. Sedangkan Norwegian scabies atau skabies berkrusta atau kudis api disebabkan oleh ribuan tungau yang menempel pada kulit.
Penyebab Kudis (Skabies)
Penyebab kudis (skabies) adalah karena adanya kutu kecil bernama Sarcoptes scabiei atau tungau yang menggali ke dalam kulit. Sarcoptes scabiei membutuhkan tempat yang hangat untuk berkembang biak (bertelur). Oleh karena itu, kutu tungau ini akan muncul pada lipatan-lipatan tubuh.
Tungau akan membuat terowongan di kulit dan bertelur didalamnnya. Serpihan galian yang dikeluarkan tungau inilah yang menyebabkan alergi kulit, sehingga terasa gatal dan ingin menggaruk.
Biasa rasa gatal tersebut akan muncul pada bagian kulit yang tipis, seperti sela-sela jari, ketiak, pergelangan tangan, untuk para pria akan merasakan gatal pada daerah kelaminnya. Orang-orang yang sering terkena penyakit kudis ini adalah mereka yang tinggal bersama-sama ditempat yang ramai, contohnya asrama, kost-kostan, pesantren, ataupun lingkungan yang memiliki masalah kebersihan.
Gejala Kudis (Scabies)
Tungau yang telah menempel pada permukaan kulit manusia akan menunjukkan gejala kudis yang kemunculannya bervariasi. Gejala tersebut muncul tergantung apakah kamu sudah pernah mengalami sebelumnya atau tidak.
Jika kamu pertama kali terkena penyakit kudis, dibutuhkan waktu sekitar 2-6 minggu hingga gejala kudis muncul. Sementara, untuk kasus berikutnya hanya akan terjadi sekitar 1-4 hari saja, disebabkan kekebalan tubuh yang sudah cepat bereaksi untuk mengatasinya.
Secara umum dan biasa dijumpai, gejala kudis ini yaitu rasa gatal yang memburuk pada malam hari, karena disaat itulah kutu tungau itu bereproduksi dan menaruh telur-telurnya ke dalam kulit.
Selain rasa gatal, ruam dan jejak galian yang tipis dan tidak teratur juga dapat muncul ketika tungau menggali ke dalam kulit. Ruam tersebut bisa menjadi luka jika penderita menggaruk kulitnya.
Untuk penderita Norwegian scabies atau skabies berkrusta atau kudis api, akan mengalami gejala berupa kerak yang luas, tebal, serta berwarna abu-abu.
Pengobatan Scabies (Penyakit Kulit)
Penyakit kudis atau skabies dapat diobati menggunakan resep dokter dan dengan bahan alami. Berikut berbagai obat yang direkomendasikan untuk kamu.
Resep Dokter
1. 5% krim permethrin, bertujuan menghilangkan kudis dan telur tungau. Penggunaan krim ini untuk anak yang sudah berusia 2 bulan dan wanita hamil.
2. 25% lotion benzyl benzoate.
3. 5%-10% salep sulphur.
4. 10% krim crotamiton. Tidak disarankan untuk anak-anak dan wanita hamil.
5. 1% lotion lindane. Tidak disarankan untuk anak dibawah dua tahun, wanita hamil dan menyusui, lansia, orang yang memiliki berat dibawah 50 kg.
6. Antihistamin, bertujuan untuk mengendalikan rasa gatal dan membantu tidur.
7. Losion Pramoxine, bertujuan untuk mengendalikan rasa gatal.
8. Antibiotik, bertujuan untuk menghilangkan infeksi.
9. Krim steroid, bertujuan untuk mengurangi kemerahan, bengkak, dan gatal.
Bahan Alami
1. Kunyit, dapat melawan bakteri infeksi eksternal maupun internal.
2. Cendana, dapat mengurangi peradangan dan kemerahan pada kulit, serta menyembuhkan infeksi pada kulit akibat kutu tungau.
3. Minyak Pohon Teh, berfungsi sebagai bahan antiseptic dan anti inflamasi, serta dapat meringankan gatal parah dan mengurangi peradangan.
4. Kapulaga, berfungsi sebagai anti-infeksi dan peremajaan pada kulit.
5. Lidah Buaya, member efek penyembuhan dan menenangkan pada luka atau kulit yang meradang.
6. Minyak Cengkeh, memiliki efek terapeutik yang berfungsi menghilangkan infeksi dan memastikan kudis tidak akan muncul lagi.
7. Jus Bawang, yang berfungsi mencegah penyebaran infeksi yang lebih lanjut.
8. Minyak Serai, berfungsi menangkal bakteri masuk ketubuh termasuk kudis.
Itulah informasi tentang penyakit kudis (scabies), penyebab, gejala, serta pengobatannya. Semoga informasi ini bermanfaat dan SALAM SEHAT.