Berita-sehat.com-Bakteri Mycobacterium tuberculosis menyebakan penyakit Tuberkulosis (TB). Penyakit TB dapat menyerang organ tubuh manapun. Tetapi yang paling sering terkena adalah paru-paru (TB paru).
TB dapat menyebar dari orang yang terinfeksi melalui udara ketika orang tersebut batuk atau bersin, sehingga dapat dengan mudah menyebar di lingkungan yang padat. Gejala penyakit tuberkulosis paru antara lain batuk terus-menerus selama lebih dari dua minggu, demam, keringat malam, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan.
TB dapat diobati dengan antibiotik, namun pengobatan harus diikuti dengan tepat sesuai petunjuk dokter agar dapat menghindari kemungkinan resistensi obat. Pada beberapa kasus, pengobatan TB dapat memerlukan waktu yang cukup lama dan pasien harus melakukan pengobatan hingga sebulan penuh untuk menghindari kekambuhan.
Ingin tahu lebih dalam mengenai penyakit tuberkulosis? Yuk, ikuti ulasan di bawah ini!
Gejala Tuberkulosis
Gejala penyakit tuberkulosis (TB) dapat bervariasi tergantung pada organ yang terinfeksi. Namun, gejala utama TB paru meliputi:
- Batuk yang berlangsung selama lebih dari 2 minggu, dengan atau tanpa dahak.
- Nafsu makan menurun atau berkurang.
- Berat badan menurun.
- Demam dan keringat malam.
- Kelelahan dan kelemahan.
- Sesak napas dan nyeri dada.
Jika infeksi menyebar ke organ tubuh lainnya, gejalanya dapat berbeda-beda tergantung pada organ yang terinfeksi. Misalnya, jika TB menyerang tulang belakang, gejalanya bisa berupa nyeri punggung yang kronis, kelemahan, dan kesemutan di bagian tubuh yang terinfeksi.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini atau memiliki risiko tinggi untuk TB, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Orang lain dapat terinfeksi saat menghirup bakteri tersebut.
Penyebab Tuberkulosis
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi tuberkulosis meliputi:
- Kontak dengan orang yang terinfeksi TB. Orang yang tinggal atau bekerja dalam lingkungan yang padat dan bersentuhan dengan orang yang terinfeksi TB berisiko lebih tinggi terinfeksi.
- Kekebalan tubuh yang lemah. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang dengan infeksi HIV atau AIDS, penyakit autoimun, atau yang sedang menjalani terapi kanker, berisiko lebih tinggi terinfeksi TB.
- Gizi buruk. Orang dengan gizi buruk dan kekurangan nutrisi tertentu lebih rentan terinfeksi dan mengalami TB parah.
- Kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol dalam jumlah besar, dan penggunaan obat terlarang dapat meningkatkan risiko terinfeksi TB dan mengalami TB yang parah.
- Orang yang lebih tua berisiko lebih tinggi terinfeksi TB karena sistem kekebalan tubuh yang melemah seiring bertambahnya usia.
Untuk mencegah infeksi TB, penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi TB, serta mendapatkan vaksinasi TB. Jika Anda merasa memiliki risiko terinfeksi TB, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan tindakan pencegahan yang tepat.
Bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit Tuberkulosi menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Orang lain dapat terinfeksi saat menghirup bakteri tersebut.
Cara Mengatasi Tuberkulosis
Antibiotik dapat mengobati Tuberkulosis . Pengobatan TB yang tepat dan teratur sangat penting untuk mengobati infeksi TB dan mencegah kemungkinan resistensi obat. Pengobatan TB biasanya memerlukan kombinasi obat antibiotik selama minimal 6 bulan, dan dalam beberapa kasus bisa lebih lama.
Selain itu, untuk membantu mengatasi TB, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:
- Menghindari penyebaran infeksi. Jika Anda menderita TB, sebaiknya menghindari berinteraksi dengan orang lain, hingga Anda telah sembuh dari infeksi.
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air hangat, serta membersihkan lingkungan sekitar yang biasa dipakai, seperti baju, selimut, dan lainnya.
- Menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh. Makan makanan bergizi, tidur yang cukup, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol dalam jumlah besar.
- Mengikuti pengobatan secara teratur. Penting untuk mengonsumsi obat sesuai dosis oleh waktu dokter tentukan. Jangan berhenti minum obat meskipun gejalanya sudah berkurang.
- Mendapatkan vaksinasi TB. Vaksinasi TB dengan BCG dapat membantu melindungi seseorang dari infeksi TB.
Jika Anda memiliki gejala TB atau mengalami risiko terinfeksi TB, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.