Penyakit

Penyebab Orang Dewasa Ngompol dan Cara Mengatasinya

Mengompol tidak hanya terjadi pada anak-anak, namun orang dewasa juga bisa mengalaminya. Lalu, apa saja penyebab orang dewasa ngompol dan bagaimana cara mengatasinya? Semua akan diulas dalam artikel berikut ini.

Enuresis Noktural atau yang lebih dikenal ‘mengompol’ merupakan proses pelepasan urine yang tidak sengaja terjadi saat tidur di siang hari ataupun di malam hari.

Mengompol terkadang bisa membuat seseorang menjadi tidak percaya diri. Perlu untuk diketahui, mengompol pada orang dewasa dapat menunjukkan kondisi kesehatan yang menjadi alasannya.

Untuk mengetahuinya, berikut adalah penyebab orang dewasa mengompol dan cara mengatasinya.

Penyebab orang dewasa mengompol

Dalam sebuah studi yang diterbitkan di National Library of Medicine, menyatakan bahwa sekitar satu hingga dua persen orang dewasa mengalami ngompol saat tidur di malam hari.

Yang menjadi permasalahan, jika hanya terjadi sekali atau dua kali, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika sering terjadi, hal ini akan mengganggu kehidupan Anda.

1, Ketidakseimbangan Hormon

Pada orang yang sering mengompol, tubuh tak menghasilkan cukup hormon antidiuretic (ADH). Hormon ini berfungsi memberikan sinyal pada ginjal untuk memperlambat produksi urine.

Selain itu, hormon ini membantu membatasi kebutuhan untuk buang air kecil selama tidur. Nah, ketidakseimbangan tubuh memproduksi hormon ini lah yang menjadi penyebab orang dewasa mengompol pada saat tidur di malam hari.

2. Kapasitas Kandungan Kemih Terbatas

Beberapa orang memiliki kondisi kandung kemih yang kecil, sehingga tidak mampu menampung lebih banyak urine daripada orang-orang pada umumnya.

Oleh karena itu, air kencing bisa bocor di malam hari dan menyebabkan ngompol.

3. Otot Detrusor Terlalu Aktif

Otot detrusor atau otot kandungan kemih berkontraksi pada waktu yang salah menjadi salah satu penyebab orang dewasa mengompol pada malam hari.

Sebanyak 70-80 persen orang dewasa yang mengompol memiliki kandungan kemih terlalu aktif. Kondisi ini akan semakin parah jika mengonsumsi alkohol dan kafein.

4. Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus menyebabkan tubuh tidak bisa menyeimbangkan kadar cairan, yang membuat penderitanya sering buang air kecil dan merasa haus berlebihan.

Lihat juga: Gejala Diabetes Pada Wanita Usia Muda, Dewasa, dan Hamil

Ketika tingkat gula darah meningkat, jumlah urin meningkat ketika ginjal mencoba mengatur kadar gula. Ini dapat menyebabkan tempat tidur, urin berlebihan, dan sering buang air kecil.

5. Penyakit Saraf

Gangguan saraf, seperti multiple sclerosis, gangguan kejang dan penyakit Parkinson, dapat menyebabkan buang air kecil yang sering atau tidak terkontrol selama tidur.

Mengobati gangguan ini dapat membantu meringankan gejala serta komplikasi sekunder seperti mengompol.

6. Penyumbatan Saluran Kemih

Tersumbatnya saluran kemih dapat menggangu aliran urine. Hal ini juga menjadi penyebab terjadinya batu ginjal, batu kandungan kemih, hingga tumor.

7. Kanker

Adanya kanker pada kandung kemih dan kanker prostat menjadi salah satu penyebab orang dewasa ngompol di malam hari.

Kondisi tersebut menyebabkan saluran kemih menjadi tersumbat, yang mana seseorang menjadi tidak mampu menahan kecing.

8. Genetik

Menuru penelitian yang diterbitkandalam jurnal National Library of Medicine, mengungkapkan bahwa faktor genetik juga bisa menjadi seseorang mengompol di malam hari.

Kendati demikian, masih belum jelas tentang genetik seperti apa yang diturunkan orangtua kepada anak-anaknya yang menjadi penyebab ngompol.

9. Obat-obatan

Banyak yang tidak mengetahuinya, bahwa beberapa jenis obat-obatan bisa menjadi penyebab orang dewasa ngompol. Contohnya seperti obat tidur dan antipsikotik, yakni clozapine dan risperidone yang dapat mengiritasi kandungan kemih sehingga membuat orang dewasa mengompol.

10. Sleep Apnea

Sleep apnea merupakan gangguan tidur di mana seseorang berhenti bernafas beberapa kali saat sedang tertidur. Kondisi tersebut memungkinkan penderitanya berhasrat untuk membuang air kecil saat masuk dalam mimpinya.

Lihat juga: Gejala Insomnia lenkap dengan ciri-ciri dan cara mengatasinya

Orang dengan sleep apnea biasanya memproduksi keringat dan urine dalam jumlah banyak, yang menyebabkan seseorang rentan mengompol di malam hari.

11. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi Saluran Kemih (ISK) dapat menyebabkan seseorang sering membuang air kecil secara tidak terduga.

Tak jarang, ISK ini kerap kali menyebabkan peradangan dan iritasi pada kandung kemih yang dapat memperburuk inkontinensia dan mengompol di malam hari.

Cara Mengatasi Mengompol pada Orang Dewasa

Secara garis besar, mengatasi ngompol pada orang dewasa dapat dilakukan dengan tiga kategori utama, yakni memperbaiki gaya hidup, mengonsumsi obat-obatan, dan melakukan operasi. Berikut ulasannya.

Memperbaiki Gaya Hidup

Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk mengurangi atau bahkan mengatasi mengompol secara alami adalah dengan merubah gaya hidup.

Adapun beberapa yang perlu dibuah seperti buang air kecil secara teratur sebelum tidur, bangun di tengah malam, mengangkat kaki sebelum tidur, hingga mengurangi asupan yang memicu buang air kecil.

Konsumsi Obat-obatan

Mengatasi mengompol pada orang dewasa selanjutnya dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi obat-obatan seperti desmopressin, imipramine, antikolinergik, oksibutinin, trospium klorida, solifenacin, antibiotic, dan finasteride.

Beberapa obat tersebut mengandung senyawa yang bisa membuat kandung kemih menjadi lebih rileks dan menghasilkan urine lebih sedikit yang berguna untuk mengatasi rasa ingin kencing yang tidak bisa ditahan.

Operasi

Cara mengatasi ngompol pada orang dewasa yang terakhir adalah dengan melakukan operasi. Metode ini menjadi alternatif jika kondisi ngompol Anda semakin parah lantaran pola hidup dan obat-obatan tidak memberikan hasil yang maksimal.

Semua prosedur ini memiliki efek samping, sehingga perlu didiskusikan dengan dokter lantaran menyangkut kesehatan masa panjang seseorang.

Adapun operasi tersebut meliputi stimulasi saraf sakral, clam cytoplasty, miektomi detrusor, dan perbaikan prolaps organ panggul.

Bagikan Halaman ini