Berita-sehat.com – Sleep apnea adalah gangguan tidur yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali terhenti. Jika kamu mendengkur keras dan merasa lelah, bahkan setelah tidur dalam waktu yang lama, kamu mungkin mengalami gangguan tidur.
Kondisi ini merupakan gangguan tidur yang terjadi saat pernapasan seseorang terganggu dengan adanya periode henti napas secara berulang pada saat tidur. Kondisi ini menyebabkan otak dan bagian tubuh lain tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
Penyebab Sleep Apnea
Berikut adalah beberapa jenis gangguan tidur berdasarkan penyebabnya, antara lain:
- Obstructive sleep apnea (OSA)
Obstructive sleep apneaI terjadi ketika otot pada bagian belakang tenggorokan terlalu rileks. Kondisi ini membuat saluran pernapasan menyempit dan menutup saat menarik napas.
- Central sleep apnea (CSA)
Central sleep apnea terjadi ketika otak tidak dapat mengirimkan sinyal dengan baik ke otot yang mengontrol pernapasan. Hal ini menyebabkan penderita tidak bisa bernapas selama beberapa waktu.
- Complex sleep apnea
Sleep apnea jenis ini merupakan gabungan dari obstructive sleep apnea dan central sleep apnea.
Ciri-ciri Sleep Apnea
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai gangguan tidur, berikut adalah ciri-cirinya:
- Mendengkur keras
- Peristiwa ketika berhenti bernapas saat tidur adalah sesuatu yang tidak kamu sadari, tetapi hanya orang lain yang bisa mengetahuinya
- Terengah-engah saat tidur
- Terbangun dengan mulut kering
- Bangun pagi dengan sakit kepala
- Kesulitan tidur (insomnia)
- Kantuk siang hari yang berlebihan (hipersomnia)
Faktor yang Meningkatkan Risiko Terkena Sleep Apena
Berikut adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena gangguan tidur:
- Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan (obesitas) sangat meningkatkan risiko terkena gangguan tidur. Penimbunan lemak pada bagia saluran napas dapat menghalangi pernapasan seseorang.
- Lingkar Leher
Orang dengan leher yang lebih tebal mungkin memiliki saluran udara yang lebih sempit.
- Saluran Udara yang Sempit
Saluran udara yang sempit merupakan warisan secara genetik. Situasi ini membuat amandel atau kelenjar gondok juga dapat memperbesar dan menghalangi jalan napas, terutama pada anak-anak.
- Jenis Kelamin
Laki-laki 2-3 kali lebih mungkin mengalami gangguan tidur daripada wanita. Namun, perempuan meningkatkan risikonya jika mereka kelebihan berat badan dan sudah menopause.
- Usia yang Bertambah
Apnea tidur terjadi lebih sering pada orang dewasa yang lebih tua.
- Riwayat Keluarga
Memiliki anggota keluarga dengan penyakit ini dapat meningkatkan risiko terkena juga.
- Penggunaan Alkhol dan Obat Penenang
Zat-zat ini mengendurkan otot-otot di tenggorokan yang dapat memperburuk Obstructive Sleep Apnea (OSA).
- Kebiasaan Merokok
Perokok tiga kali lebih berisiko mengalami obstructive sleep apneaI daripada orang yang tidak pernah merokok. Hal ini karena merokok dapat meningkatkan jumlah peradangan dan retensi cairan pada saluran napas bagian atas.
- Hidung Tersumbat
Jika mengalami kesulitan bernapas melalui hidup, baik dari masalah anatomi atau alergi, sangat mungkin meningkat risiko terkena gangguan tidur.
Pengobatan Sleep Apnea
Pengobatan apnea tidur tergantung pada kondisi pasien dan tingkat keparahan gangguan tidur yang dialaminya. Gangguan tidur ringan dapat ditangani secara mandiri dengan membaca surat yusuf ayat 4, misalnya dengan menurunkan berat badan, berhenti merokok, berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, dan mengubah posisi tidur menjadi menyamping atau tengkurap.
Jika perubahan pola hidup tidak berhasil mengatasi gejala gangguan tidur atau jika gejala yang muncul sudah cukup parah, penderita dianjurkan untuk menjalani terapi dengan alat-alat berikut:
- CPAP (continuous positive airway pressure)
Alat ini digunakan untuk meniupkan udara ke saluran pernapasan melalui masker yang menutupi hidung dan mulut penderita gangguan tidur. Tujuan terapi CPAP adalah untuk mencegah tenggorokan menutup dan meredakan gejala-gejala yang muncul, seperti mengorok.
- BPAP (bilevel positive airway pressure)
Alat ini bekerja dengan cara menaikkan tekanan udara saat pasien menarik napas dan menurunkan tekanan udara saat pasien mengembuskan napas. Dengan begitu, pasien akan lebih mudah untuk bernapas. Alat ini juga bisa menjaga agar jumlah oksigen dalam tubuh pasien tercukupi.
- MAD (mandibular advancement device)
Alat ini berfungsi untuk menahan rahang dan lidah untuk mencegah penyempitan pada saluran pernapasan yang menyebabkan seseorang mendengkur. Namun, MAD tidak dianjurkan bagi penderita apnea tidur yang parah.
Itulah tadi penjelasan tentang penyebab sleep apnea dan cara pengobatannya yang wajib diketahui. Lakukan pengobatan dengan segera agar kembali sehat dan bisa healing kemana saja.