Berita-sehat.com – Gangguan mental yang sering dialami remaja sering kali tidak kita sadari. Tahukah kamu, remaja merupakan kelompok individu yang paling rentan terkena gangguan mental. Sebab ada banyak faktor risiko yang dihadapi remaja yang berpengaruh pada kesehatan mental.
Faktor pemicu stres di usia remaja antara lain keinginan besar untuk bisa lebih mandiri, tekanan dalam menyesuaikan diri dengan teman sepermainan, dan peningkatan akses serta penggunaan teknologi.
Penyakit psikologis tertentu mungkin hanya akan muncul sesekali, dan beberapa diantaranya dapat bertahan lama atau disebut kronis, seperti gangguan mental yang dialami Zayn Malik.
Faktanya, sebagian orang tidak menyadari akan pentingnya isu kesehatan mental sehingga tak menyadari bahwa dirinya sendiri atau orang di sekitarnya terkena penyakit psikologis dan membutuhkan bantuan dan healing, seperti yang dilakukan Erika Carlina teman-temannya.
sepAda lebih dari 3000 jenis penyakit psikologis serta gangguan obsesif yang telah terdeteksi berdasarkan hasil penelitian. Dari sekian banyaknya penyakit psikis tersebut, sebagian berawal dari gangguan kognitif atau cara berpikir.
Lantas, apa saja jenis-jenis gangguan mental yang kerap terjadi pada usia remaja? Simak penjelasannya di bawah ini.
Ganguan Mental yang Sering Muncul di Masa Remaja
1. Gangguan Emosi
Gangguan emosi biasanya muncul di usia remaja. Selain depresi dan kecemasan, remaja dengan gangguan emosi berpotensi memiliki sifat mudah marah, frustasi, bahkan marah berlebihan.
Selain gejala psikologis, gangguan emosi juga bisa menimbulkan gejala fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, atau mual. Gangguan emosional akan sangat berpengaruh pada kinerjanya di sekolah.
Jika tidak segera ditangani, remaja dengan gangguan emosi bisa mengalami gejala yang lebih buruk, seperti mengisolasi diri dan punya pikiran untuk bunuh diri.
2. Gangguan Mental Psikosis
Gejala psikosis kerap muncul pada akhir masa remaja atau awal memasuki masa dewasa. Gejalanya bisa berupa halusinasi atau delusi yang dapat mengganggu kemampuan remaja untuk berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dan memengaruhi kinerja sekolahnya.
Psikosis juga berpotensi menimbulkan stigma negatif di tengah-tengah masyarakat atau pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
3. Masalah Perilaku
Masalah perilaku pada masa kanak-kanak merupakan penyebab utama kedua gangguan mental pada remaja. Gangguan perilaku pada masa kanak-kanak contohnya Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) yang ditandai dengan kesulitan fokus dan gangguan perilaku yang ditandai dengan perilaku merusak atau menantang.
Masalah perilaku ini juga dapat mempengaruhi kinerja remaja di lingkungan sekolah dan berisiko menimbulkan perilaku kriminal.
4. Menyakiti Diri Sendiri
terdapat sejumlah faktor risiko pemicu perilaku bunuh diri pada remaja. Misalnya seperti penggunaan alkohol, pelecehan di masa kanak-kanak hingga hambatan dalam mengakses perawatan mental.
Tak hanya itu saja, media sosial juga kini menjadi penyebab bunuh diri terbesar pada remaja. Pasalnya, media sosial dapat menuntut banyak hal, seperti citra diri dan kehidupan yang cenderung konsumtif.
5. Gangguan Makan
Gangguan makan umumnya muncul pada masa remaja dan fase memasuki masa dewasa. Gangguan makan sering menyerang wanita daripada pria. Contoh gangguan makan yang bisa dialami remaja adalah bulimia nervosa, anoreksia nervosa, dan gangguan makan yang ditandai dengan membatasi kalori atau makan berlebihan.
Gangguan makan berisiko merusak kesehatan dan sering muncul bersamaan dengan depresi, kecemasan atau penyalahgunaan zat.
Itulah tadi penjelasan tentang gangguan mental yang sering dialami remaja. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!